Di Indonesia jarang ada buku rajutan. Sekalinya ada, buatan Jepang dan harganya mahal bowww. Pasti di atas 150 ribu, rata-rata sih 200 ribu. Sekarang sih mulai banyak yang membuat dan menyusun buku rajutan, berdasarkan pengalaman mereka dan juga untuk mengisi kekosongan buku rajutan.
Sewaktu saya ke Austria, saya menyempatkan diri untuk berbelanja buku rajutan. Karena model-model rajutan dari Eropa sangat bagus dan yang penting sesuai dengan selera saya.
Duluuuu jaman kuliah, ada teman yang mendapat kiriman buku rajutan dari Jerman. Modelnya bagus-bagus dan harganya juga cukup memadai. Jadi, kalau ada yang pergi ke Jerman, saya minta tolong dibawakan buku rajutan atau cross stitch. Saya bayarin gak apa-apa deh. Tapi pas pulang mereka bilang, mereka tidak tau di mana mendapatkannya. Ya, bisa jadi karena mereka memang tidak hobi, jadi tidak tau tempat jualnya.
Tapi ketika saya ke Austria, membeli buku rajutan merupakan salah satu prioritas saya (ha ha ha, niat banget yakkk). Ternyata toko benang (khusus menjual benang untuk merajut) ada banyak di mana-mana, baik di Wina maupun d Graz. Fakta ini mengejutkan saya. Berarti orang bule, khususnya orang Austria sangat suka merajut.
Nah, ini sejumlah buku yang saya beli di sana.
Buku rajutan untuk membuat blus. Saya pilih yang untuk summer, jadi bisa digunakan di Indonesia. |
Saya pilih yang untuk crochet saja, tidak yang knitting. Oh ya, bedanya crochet adalah jarumnya menggunakan satu jarum atau hakpen. Dalam bahasa Jerman crochet disebut häkeln. Knit atau knitting menggunakan dua jarum. dalam bahasa Jerman disebut stricken, kalau bahasa Belandanya kalau tidak salah brayen (sorry kalau salah menulisnya, orang-orang menyebutnya seperti itu, nanti saya cek lagi tulisan yang sebenarnya).
Buku untuk membuat taplak dan sodara-sodaranya.... |
Satu buku atau majalah ternyata punya tema atau spesifikasi tertentu. Jadi saya beli juga cara membuat sarung tangan, syal dan topi untuk musim dingin. Bikin dulu, siapa tau besok diundang lagi ke Austria atau bagian lain dari Eropa.
Saya cuma bisa crochet, meski sempat belajar knit. Gak tanggung-tanggung, belajarnya di Kuala Lumpur, Malaysia, he he he. Iseng amat yak. Nanti ceritanya yah, kalau enggak nanti ceritanya melebar.
Harga buku ini berbeda-beda di setiap negara di Eropa, meski sama-sama Euro. Majalah Diana misalnya, di Jerman E 2,20, Austria E 2,55, BeNeLux E 2,60, Ceko Kc 60, Swis SFR 4,40, Slovenia E 2,55, Slovakia E 3,00, Hungaria Ft 765.
No comments:
Post a Comment