Friday, March 29, 2013

Berburu jarum hakpen

Jarum merajut atau sering disebut hakpen. Ukurannya macam-macam dan bahannya macam-macam. Di pasaran tersedia banyak merk. Saya punya beberapa jarum dengan berbagai ukuran dan saat ini punya yang terbuat dari material stainless steel dan plastik. Sebenarnya ada dari kayu juga, tapi saya tidak tahu di mana belinya. 

Koleksi hakpen saya saat ini. Entah  yang tercecer di mana-mana. My hook collections.


Trendnya di Eropa saat ini adalah membuat rajutan dari benang yang ukuran diameternya tebal atau mereka sebut dengan benang chunky. Dengan demikian, jarum hakpen yang dipakai juga jarum dengan ukuran besar. Supaya cepat selesai, kayaknya, ha ha ha.

Tetapi saya kesulitan meniru pola blus dari buku yang saya beli di Austria. Kok hasilnya kecilllll banget, gak sesuai dengan gambar. Pas saya baca-baca lagi, ternyata benangnya besar dan hakpen yang dipakai juga besar. Ukuran hakpennya misalnya 7 mm, 9mm, saya cek jarum punya saya, ternyata cuma 2mm, waduh, dimana saya bisa mendapatkan hakpen semacam ini?

Gayung bersambut, ketika mengajar, ada murid kecil saya yang membawa jarum yang katanya jarum mainan, warnanya ungu. Saya senang sekali melihatnya. Saya tanya, dimana belinya. Dia bilang, meminjam dari seorang temannya jadi dia tidak tau harga dan dimana membeli hakpen tersebut. 

Saya pun meminjam jarum tersebut dan merajut benang wol berdiameter tebal yang saya punya, yang seharusnya digunakan untuk membuat karpet. Woow, baru saya menyadari, inilah jarum yang saya cari untuk membuat blus rajut sesuai pola dari Austria itu.

Saya membawa jarum tersebut ke Hobby Craft di Citraland yang merupakan langganan saya membeli benang sulam dan wol. Mereka tidak punya. Dulu sih ada, tapi sekarang stoknya sudah lama habis, dan mereka tidak tau kapan ada lagi. Wah, nyesel juga  sewaktu di Wina, ada toko yang sedang diskon jarum ini, cuma 1 Euro kalau gak salah. Cuma saat itu saya gak tau kalau yang digunakan adalah jarum seperti ini dan ternyata jarumnya tidak ada di Indonesia. 

Ketika saya ke Kuala Lumpur Januari 2013 untuk suatu pekerjaan, saya membawa jarum pinjaman itu. Seingat saya, di daerah Petaling ada sebuah toko benang yang cukup besar dan lengkap. Saya membeli beberapa pola karpet di sana April 2010. Sayangnya, ketika saya tiba di Kuala Lumpur, hari sudah sore, tokonya tutup jam 6 dan besoknya libur selama beberapa hari, dan akan buka ketika saya sudah kembali ke Jakarta. 

Gak mau rugi, karena sudah ada di KL dan terutama penasaran untuk mendapatkan hakpen tersebut, langsung saja saya browsing di internet dengan kata kunci "beli benang di Kuala Lumpur", keluarlah beberapa nama toko benang. 

Seru juga ya, karena banyak orang Indonesia dan juga orang Malaysia menulis di blog mengenai nama-nama toko tersebut dengan lengkap berikut peta dan alamatnya. Saya ke Jet Sun Handicraft Center yang terletak di Sungai Wang Plaza, karena dekat dengan hotel saya. 

Saya tunjukkan jarum tersebut, voila, mereka punya!!! Meski tidak punya ukuran yang sama, tapi saya senang luar biasa. Mission accomplished :D

Hakpen plastik yang saya incar. 
Harganya RM 15 per piece atau sekitar 45 ribu rupiah. Saya beli 3 sekaligus. Kalau ada ukuran yang lebih kecil atau lebih besar mungkin saya beli juga. Soalnya saya hobi koleksi. Dan sekarang, saya lagi suka merajut dengan jarum yang besar ini. Pertama, cepat selesai, karena benangnya besar-besar. Kedua, mungkin karena terbuat dari plastik, merajut dengan benang ini membuat tangan dan jari tidak sakit. Kalau ketemu lagi yang ukurannya lebih kecil, saya mau beli lagi. 

Oh, kalau ada yang tau di mana bisa beli hakpen dengan bahan kayu, please tell me. I would like to collect them, too.  


No comments:

Post a Comment