Sunday, March 31, 2013

Macam-macam benang rajut

Benang untuk merajut ada banyak jenisnya, demikian juga warnanya. Makin banyak warna, semakin banyak pilihan kita memadu madankan warna untuk rajutan kita. Meski, kalau dana terbatas atau gak pengen ribet karena kebanyakan benang berseliweran di rumah, beli satu atau dua warna saja sudah cukup. 

Benang yang sedang saya sukai adalah benang katun. Rencana awal sih mau bikin blus. Biar sejuk dipakainya. Harga per gulungnya Rp 12 ribu. Belinya di pasar Puri Indah, karena dekat rumahh. 

Ketebalan setiap benang ini berbeda-beda, saya mencari yang ketebalannya mendekati, supaya pas dikombinasikan, ketebalan barang rajutan sama. 

Benang katun. Cotton yarn


Saya juga punya benang Minilon. Beli di Pasar Puri Indah, Jakarta. Harganya Rp 12 ribu segulung. Rencananya untuk bikin syal. Lumayan tebal, jadi bakalan cepat selesai dan yang penting dipakainya hangat. Bagus kalau dipakai di ruangan AC saat meeting. Alternatif memakai syal.

Benang minilon. Sepintas seperti benang wol, tapi kata si Tante penjual benang ini, benang minilon ini adalah benang campuran dan bukan wol. Panas kalau dipegang kelamaan.
Minilon is not worsted yarn, and it's a bit hot if we hold a bit longer and when I crochet with this yarn. 

Beda benang, beda merek, beda ketebalan juga, lho. Karena itu kalau membuat rajutan dengan mengikuti sebuah pola, bisa jadi hasilnya beda, terutama ukurannya. Jadi memang mesti perhatian banget sebelum merajut. Kalau bikin taplak atau scarf sih gak apa-apa, tapi kalau bikin baju, wah, mesti bongkar ulang dan tambah sana sini.    

Ketebalan benang yang berbeda-beda. Sebelah kanan adalah benang minilon, tengah katun, kiri benang wol buatan Jerman.  



No comments:

Post a Comment